Tampilkan postingan dengan label alyaklu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alyaklu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Juni 2011

Resume Hasil UN SD 2011 Jatim

Sudah tahu hasil UN SD tahun 2011?

UN  SD di Jatim tahun 2011 ini diikuti 490.196 siswa dari 19.344 SD, 124.123 siswa dari 6.241 MI dan 319 siswa dari SD LB.

Di Jatim, nilai  terendah UN SD adalah 4,85  dari 3 pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.

Secara keseluruhan, distribusi nilai rata-rata SD/MI di UASBN tahun
2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 – 2010 skala nilai 9,1 –
9,99 mencapai 70 ribu. Jumlah itu kini meningkat menjadi 122.191 siswa.
Tahun 2009 – 2010 peraih nilai 8,1 – 9,0 mencapai 190 ribu. Pada tahun
ini jumlahnya meningkat menjadi 211.525 siswa. Nilai 7 – 8 tahun lalu 
sebanyak 160 ribu untuk tahun ini turun menjadi 144.237 siswa. Sedangkan
nilai 6 – 7 yang tahun lalu mencapai 180.000 kini hanya menyisakan
75.382 siswa.

Sementara itu, dari sebaran nilai yang sudah dikantongi Dispendik
Jatim tercatat 7 siswa mendapatkan nilai sempurna (10). Sedangkan untuk
jumlah yang meraih nilai sempura pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencapai 12.156 siswa. Pemilik nilai sepuluh untuk mata pelajaran
Matematika sebanyak 920 siswa. Sedangkan 5.442 siswa tercatat memiliki
nilai sempurna untuk mata pelajaran IPA.

Di Jatim, peserta UN SD 2010 mencapai 490.196 siswa ditambah siswa MI
sebanyak 124.123 orang dan SDLB sebanyak 319 orang. Sementara untuk
penyelenggara UN 2010 di Jatim sebanyak 19.344 SD, 6.214 MI, dan 94
SDLB.

“Persentase rataan terbesar nilai UN SD ada di kisaran nilai 8,01
hingga 9,00 yakni sebanyak 211.525 atau 35,35 persen dari seluruh siswa
yang ada,” kata Nuryanto, Kepala Bidang TK/SD dan Pendidikan Khusus
Dispendik Jatim, Sabtu (18/6) kepada Surabaya Post.

Sedangkan berikut ini kami kutipkan berita dari Warta Kota













Warta Kota/henry lopulalan 








Kota Surabaya terpuruk di peringkat 17 untuk jumlah nilai hasil Ujian
Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2010-2011.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di
Surabaya, Sabtu (18/6), mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi
17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.

“Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

Peringkat berikutnya dalam “sepuluh besar” yakni Kabupaten Madiun,
Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten
Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.

Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa
Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen,
namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.

Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.

“Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan
kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur,” tukas mantan
Kepala Dinas Pariwisata tersebut.

Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota
Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN
tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang.

Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN
1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri
Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama.
Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol,
Pasuruan, dengan nilai 29,60.

Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri
Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan
nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari
MI Muhammadiyah 25. (Ant/apr)

Selasa, 07 Juni 2011

18 Karakter Bangsa Indonesia




Pengunjung blog Alyalu yang terhormat, satuan pendidikan sebenarnya selama ini sudah mengembangkan dan
melaksanakan nilai-nilai pembentuk karakter melalui program operasional
satuan pendidikan masing-masing. Hal ini merupakan prakondisi pendidikan
karakter pada satuan pendidikan yang untuk selanjutnya pada saat ini
diperkuat dengan 18 nilai hasil kajian empirik Pusat Kurikulum.


Nilai prakondisi (the existing values) yang dimaksud antara lain takwa, bersih, rapih, nyaman, dan

santun.


Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah
teridentifikasi 18 nilai  yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya,
dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:





1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.


2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan dan pekerjaan.


3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain
yang berbeda dari dirinya.


4. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.


5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.


6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.


7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.


8. Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.


9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan didengar.


10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak
dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan diri dan kelompoknya.


11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan
berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.


12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.


13. Bersahabat/Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.


14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.


15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.


16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.


17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.


18. Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang
untuk mdlaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.


Naskah 18 karakter bisa didownload di:  Puskur

Sabtu, 07 Mei 2011

Latihan Soal UASBN online




Pengunjung yang terhormat dan siswa-siswi SD Unggulan AL-YA'LU, soal latihan online silakan dicoba disini. Link ini adalah milik
invir.com. Agar tampilan gambar sempurna, sebaiknya gunakan browser Internet Explorer.
Sekolah Dasar (SD)

-  Tahun 2008

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN

-  Tahun 2007

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

-  Tahun 2006

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

-  Tahun 2005

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN

-  Tahun 2004

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN

-  Tahun 2003

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKN



Selamat mencoba....

Jumat, 06 Mei 2011

PAKEM

Apa Perbedaan Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran?



Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, kadang-kadang ada yang mencampurkan antara pendekatan, strategi dan model pembelajaran. Kadang pula terbalik menempatkan ketiganya. Sesungguhnya apakah perbedaan pendekatan, strategi dan model pembelajaran? Baiklah, berikut ini akan saya coba tampilkan kembali.


Pendekatan
adalah titik tolak atau sudut pandang tentang proses pembelajaran. Jadi
pendekatan itu merupakan pandangan tentang terjadinya proses
pembelajaran yang masih umum.  Roy Kellen (1998) membedakan antara
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan berpusat pada siswa (student centered approach).


Pendekatan berpusat pada guru menurunkan:



  • Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

  • Pembelajaran deduktif

  • Pembelajaran ekspositori


Pendekatan Berpusat pada Siswa menurunkan:


  • Strategi pembelajaran inkuiri

  • Pembelajaran induktif

  • Pembelajaran diskoveri




Adapun pengertian strategi pembelajaran adalah:


  • Siasat guru utk mengoptimalkan interaksi  antara peserta didik dengan komponen lain dari sistem pembelajaran secara konsisten.

  • Suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap komponen pembelajaran.


Nah, apakah model pembelajaran itu?


  • Pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  • Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran  suatu rencana atau
    pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka
    panjang (kurikulum), merancang bahan pembelajaran, dan membimbing
    pembelajaran di kelas atau yang lain.

  • Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru boleh
    memilih model yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
    pendidikannya.



Rabu, 05 Mei 2010

Panduan BOS 2010

Secara umum program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam
rangka wajib belajar sembilan tahun yang bermutu.


BOS 2010 hampir sama dengan BOS tahun sebelumnya, tetapi ada beberapa
tambahan yang spesifik. Selengkapnya silakan unduh dari situs
Mandikdasmen atau klik di sini.


Menurut UU No 20 tentang Sisdiknas: Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada
jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Wajib Belajar 9 Tahun
telah tuntas dengan APK untuk SMP/sederajat sebesar 96,18%PP No 48
tentang Pendanaan Pendidikan secara jelas menjelaskan jenis pendanaan
pendidikan dan tanggung-jawab masing-masing tingkatan program BOS
bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara
khusus tujuan BOS:

1.Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari
beban biaya operasi sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah
swasta

2. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap
biaya operasi sekolah, kecuali pada sekolah bertaraf internasional (SBI)
dan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta







Besarnya dana BOS SD/SDLB di kota : Rp 400.000,-/siswa/tahun.

SD/SDLB di kab : Rp 397.000,-/siswa/tahun.

SMP/SMPLB/SMPT di kota: Rp 575.000,-/siswa/tahun

SMP/SMPLB/SMPT di kab : Rp 570.000,-/siswa/tahun

Biaya satuan ini sudah termasuk untuk BOS Buku



A. Untuk membeli buku teks pelajaran (BOS Buku)Sebagian dana BOS
harus untuk membeli buku yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah
sebanyak jumlah siswa. Harga buku harus mengikuti harga eceran tertinggi
(HET) yang ditetapkan oleh Depdiknas.



Pembelian dapat dilakukan bertahap, akan tetapi harus terpenuhi seluruhnya sebelum tahun ajaran baru.



Buku yang dibeli menggunakan dana BOS untuk SD adalah:





1.  Pendidikan Agama





2. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).



B. Untuk operasional sekolah (BOS Tunai)


  1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru:
    biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan
    pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan
    kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang
    lembur dalam rangka penerimaan siswa baru)

  2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan (kecuali yg mendapat DAK)

  3. Pembelian buku teks pelajaran lainnya selain yg wajib dibeli

  4. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,
    olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah
    remaja dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan diluar
    jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka
    mengikuti lomba)

  5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan
    hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi, honor koreksi ujian dan
    honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa)

  6. Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil,
    spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris,
    langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan
    untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

  7. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk
    untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus
    di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut
    memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka
    diperkenankan untuk membeli Genzet.

  8. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor,
    perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi
    sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

  9. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan
    honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang
    membantu administrasi BOS.

  10. Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.

  11. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang
    menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai
    lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana
    yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, prahu
    penyeberangan, dll)

  12. Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor (ATK), penggandaan,
    surat menyurat, insentif bagi satu orang penyusun laporan BOS dan biaya
    transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.

  13. Pembelian personal komputer untuk kegiatan belajar siswa: maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP dalam satu tahun anggaran.

  14. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya
    dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat
    digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik
    dan mebeler sekolah.


Yang baru di sini dibanding dengan BOS 2009 salah satunya adalah penambahan unsur manajemen pengelola di tingkat sekolah

Rabu, 04 November 2009

Soal Olimpiade SD

Banyak kompetisi matematika yang diadakan berbagai lembaa di Indonesia seperti OSN (Olimpiade Sain Nasional), IMSO (International Mathematic and Science Olympiad), PASIAD, dll. Berikut ini adalah  soal-soal olimpiade matematika dari Jogjabelajar.org, silakan didownload


Soal olimpade OSN 2003

Soal olimpade OSN 2004

Soal olimpade OSN 2005

Soal olimpade OSN 2006

Soal olimpade OSN 2007

Soal olimpade JSM 2006

Soal olimpade JSM 2007

Soal olimpade JSM 2008

Jumat, 10 Juli 2009

Penelitian Tindakan Kelas


Pengunjung yang terhormat, ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat
guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan?  Pertanyaan
tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang
mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena
hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas.     >>>>>




Beberapa pakar penelitian
memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah.

1.  PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan
pembelajaran kelas.


2.  Dengan PTK guru dapat melakukan  penelitian tentang masalah-masalah
     aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya.


3.  Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya.


4. PTK dapat  menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek.


5.  PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang

terkait.


Selengkapnya download disini.







Naskah ini dikutip dari tulisan Bu Sukajati, P4TK Matematika Yogyakarta.

Kamis, 09 Agustus 2007

Fullday School Antarkan Kepala TK Unggulan AL-YA’LU Teladan 1 Nasional

Endang Supadminingsih, SP., MP., Kepala TK Unggulan AL-YA’LU terpilih sebagai Kepala TK Berprestasi I tingkat Nasional.  Prestasi Endang ini juga telah diraih melalui kompetisi berjenjang mulai tingkat gugus, kecamatan, kota hingga provinsi. Berkat prestasinya itu Endang juga mendapat Satya Lencana Pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
…..Wanita kelahiran Jawa Timur itu meraih gelar Sarjana serta Master dari Universitas Brawijaya Malang. Endang merampungkan S2 dengan predikat sebagai Lulusan Terbaik.
…..Ia mengaku sangat mencintai dunia anak sejak masa kuliah, dan karenanya pula ia tampak sungguh-sungguh menjalani profesi yang kini diembannya yaitu sebagai Kepala TK Unggulan Al-Ya’lu Malang.
…..TK Unggulan Al-Ya’lu di Jl.Teluk Mandar 55 Arjosari Kecamatan Blimbing Malang itu, kata banyak orang bukan sembarang sekolah. Untuk sekelas TK, sekolah ini tampak begitu luas, lengkap dengan tanaman dan taman yang tertata rapi, bersih dan asri. APE atau Alat Permainan Edukatif yang dipunyai tak perlu diragukan lagi. Mulai dari area separtu roda, kereta luncur, lapangan basket anak, hingga kolam renang semuanya ada.
…..Tanggung jawab Endang tidaklah ringan, selain harus menjaga lingkungan sekolah, sebagai manager sekolah ia juga harus