Tampilkan postingan dengan label Alyalu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alyalu. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Oktober 2011

Langit Biru











    Film
merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan secara edukatif
namun menghibur. "Langit Biru" mencoba untuk menanamkan nilai yang
baik dalam pergaulan siswa-siswa sekolah dan menambahkan nilai yang positif
dalam hubungan orangtua-anak melalui gambar dan lagu-lagu yang menarik dan
menyenangkan. Sebuah usaha untuk membangun karakter generasi penerus bangsa
kita. 
Ini
yang sedang ditanamkan pada siswa-siswi Al Ya’lu yaitu budaya
positive
thinking.






    Sejak Riri Riza sukses dengan Petualangan
Sherina-
nya, film musikal anak-anak memang belum banyak dirilis. Kini film
dengan tema yang sama pun siap hadir meramaikan perfilman di tanah air. Langit
Biru
yang diproduseri oleh Nia Dinata dan Hanna Carol akan menjadi sebuah
tontonan alternatif yang menarik bagi keluarga.






    Langit Biru berkisah tentang tiga orang sahabat, Biru (Ratnakanya
Anissa Pinandita), Tomtim (Jeje Soekarno) dan Amanda (Baby Natalie) yang di
sekolahnya selalu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Bruno (Cody McClendon). 






    Kekesalan ketiga sahabat ini kepada
Bruno semakin memuncak karena setiap kenakalan Bruno tidak pernah diketahui
oleh guru mereka. Sampai akhirnya ide membalas dendam muncul saat salah
satu guru mereka Miss Dewi (Becky Tumewu) menugaskan untuk membuat sebuah
tugas. Biru, Tomtim dan Amanda secara diam-diam mendokumentasikan setiap
kenakalan Bruno dengan sebuah kamera video. Tapi ternyata niat membalas dendam
pun hilang saat fakta yang mereka kumpulkan mengarahkan mereka kepada sebuah
kenyataan lain tentang Bruno.






    Kenyataan kehidupan sekolah yang
tidak terlepas dari adanya kelompok kuat dan kelompok lemah menjadi ide dasar
film Langit Biru. Lasja F. Susatyo yang bertugas di belakang lensa
berhasil mengemas Langit Biru dengan apik. Cerita yang ditulis oleh
Mellisa Karim dan kerja keras Pongky Prasetyo  sebagai music director
berbuah manis saat alunan musik menyatu indah mengisi setiap adegan film.






    Langit Biru yang merupakan produksi bersama antara Blue Caterpillar
Films dan Kalyana Shira Films adalah sebuah film dengan pesan moral yang
tinggi. Selain para bintang cilik, film ini juga turut dimeriahkan oleh
kehadiran Donna Harun, Joko Anwar, Ayu Sita dan Saykoji. Tidak ketinggalan aksi
Brandon (Indonesia Mencari Bakat) juga menambah seru film yang akan tayang
mulai 17 November 2011 ini.






    Kami bangga dengan prestasi
cemerlang anak-anak muda dalam bidang  perfilman, akting dan ide cerita
yang segar dan menarik. Ya, dengan menemukan dunia kreatif sesuai dengan
usianya merupakan kesempatan emas untuk berkembang dan menyumbangkan
konstribusi berharga buat negara dan bangsa Indonesia. Dengan demikian seluruh waktu
dan potensinya dapat dicurahkan untuk kemajuan dan peningkatan daya saing.
Generasi semacam inilah yang akan selamat dari sifat iri, rasa curiga dan
perilaku suka menfitnah. Secara berkesinambungan akan terjadi penggalian
ide-ide kreatif oleh anak-anak muda potensial. Semoga demikian. Amiin....

















Minggu, 04 September 2011

TRI BINA CITA KOTA MALANG


Setiap kota mamiliki keunikan masing-masing, seperti halnya kota Malang.
Agar kota Malang berkembang pesat, pemerintah mengembangkan seluruh
potensinya, maka ada istilah “Tri Bina Cita Malang".Yaitu kota Malang
sebagai kota pendidikan, kota industri, dan kota pariwisata.






Kota Pendidikan









     Selain Jogja, kota Malang juga terkenal sebagai kota pendidikan.
Banyak Perguruan Tinggi Negeri dan swasta yang tersebar di mana-mana.
Karena itu banyak mahasiswa yang  datang dari berbagai daerah untuk
kuliah di Malang. Selain kuliah di Perguruan Tinggi mahasiswa juga
banyak yang kursus atau kuliah untuk mencari kerja. Saat ini marak juga
sekolah yang bertaraf  International mulai SD,SMP,SMA dan SMK. Itu semua
bukti Malang layak disebut sebagai kota pendidikan.




 








Kota Industri








Berkembang pesatnya rokok kretek  merupakan satu hal yang menunjukkan
Malang sebagai Kota Industri. Industrinya ada yang masih tergolong
industri kecil, menengah dan besar. Karena itu, industri di Kota Malang
perlu di tingkatkan mutunya, sehingga membutuhkan bimbingan teknis dan
penanaman modal, diharapkan semakin mendukung produksitivitas kota
Malang sebagai kota industri.







Kota pariwisata

Sejak dulu Malang sangat dikenal sebagai kota pariwisata. Dengan 
pemandangan alam yang sejuk, teduh, dan asri, serta adanya berbagai
pilihan tempat perbelanjaan mulai dari yang tradisional sampai yang
modern dan wisata-wisata lainya juga mengundang pengunjung dari berbagai
tempat. Dengan potensi itulah, kota  Malang  layak menjadi tujuan
wisata bagi wisatawan dalam negeri maupun dalam negeri.

Minggu, 19 Juni 2011

Resume Hasil UN SD 2011 Jatim

Sudah tahu hasil UN SD tahun 2011?

UN  SD di Jatim tahun 2011 ini diikuti 490.196 siswa dari 19.344 SD, 124.123 siswa dari 6.241 MI dan 319 siswa dari SD LB.

Di Jatim, nilai  terendah UN SD adalah 4,85  dari 3 pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.

Secara keseluruhan, distribusi nilai rata-rata SD/MI di UASBN tahun
2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 – 2010 skala nilai 9,1 –
9,99 mencapai 70 ribu. Jumlah itu kini meningkat menjadi 122.191 siswa.
Tahun 2009 – 2010 peraih nilai 8,1 – 9,0 mencapai 190 ribu. Pada tahun
ini jumlahnya meningkat menjadi 211.525 siswa. Nilai 7 – 8 tahun lalu 
sebanyak 160 ribu untuk tahun ini turun menjadi 144.237 siswa. Sedangkan
nilai 6 – 7 yang tahun lalu mencapai 180.000 kini hanya menyisakan
75.382 siswa.

Sementara itu, dari sebaran nilai yang sudah dikantongi Dispendik
Jatim tercatat 7 siswa mendapatkan nilai sempurna (10). Sedangkan untuk
jumlah yang meraih nilai sempura pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencapai 12.156 siswa. Pemilik nilai sepuluh untuk mata pelajaran
Matematika sebanyak 920 siswa. Sedangkan 5.442 siswa tercatat memiliki
nilai sempurna untuk mata pelajaran IPA.

Di Jatim, peserta UN SD 2010 mencapai 490.196 siswa ditambah siswa MI
sebanyak 124.123 orang dan SDLB sebanyak 319 orang. Sementara untuk
penyelenggara UN 2010 di Jatim sebanyak 19.344 SD, 6.214 MI, dan 94
SDLB.

“Persentase rataan terbesar nilai UN SD ada di kisaran nilai 8,01
hingga 9,00 yakni sebanyak 211.525 atau 35,35 persen dari seluruh siswa
yang ada,” kata Nuryanto, Kepala Bidang TK/SD dan Pendidikan Khusus
Dispendik Jatim, Sabtu (18/6) kepada Surabaya Post.

Sedangkan berikut ini kami kutipkan berita dari Warta Kota













Warta Kota/henry lopulalan 








Kota Surabaya terpuruk di peringkat 17 untuk jumlah nilai hasil Ujian
Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2010-2011.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di
Surabaya, Sabtu (18/6), mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi
17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.

“Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

Peringkat berikutnya dalam “sepuluh besar” yakni Kabupaten Madiun,
Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten
Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.

Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa
Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen,
namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.

Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.

“Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan
kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur,” tukas mantan
Kepala Dinas Pariwisata tersebut.

Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota
Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN
tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang.

Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN
1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri
Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama.
Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol,
Pasuruan, dengan nilai 29,60.

Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri
Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan
nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari
MI Muhammadiyah 25. (Ant/apr)

Selasa, 07 Juni 2011

18 Karakter Bangsa Indonesia




Pengunjung blog Alyalu yang terhormat, satuan pendidikan sebenarnya selama ini sudah mengembangkan dan
melaksanakan nilai-nilai pembentuk karakter melalui program operasional
satuan pendidikan masing-masing. Hal ini merupakan prakondisi pendidikan
karakter pada satuan pendidikan yang untuk selanjutnya pada saat ini
diperkuat dengan 18 nilai hasil kajian empirik Pusat Kurikulum.


Nilai prakondisi (the existing values) yang dimaksud antara lain takwa, bersih, rapih, nyaman, dan

santun.


Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah
teridentifikasi 18 nilai  yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya,
dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:





1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.


2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan dan pekerjaan.


3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain
yang berbeda dari dirinya.


4. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.


5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.


6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.


7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.


8. Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.


9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan didengar.


10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak
dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan diri dan kelompoknya.


11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan
berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.


12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.


13. Bersahabat/Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.


14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.


15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.


16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.


17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.


18. Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang
untuk mdlaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.


Naskah 18 karakter bisa didownload di:  Puskur

Selasa, 24 Mei 2011

Pendidikan Karakter Bangsa

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, selain KTSP harus memuat Sekolah Ramah Anak (SRA), Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH), dalam KTSP juga harus dimasukkan pendidikan
karakter bangsa (PKB). Pendidikan karakter ini juga sering disebut
dengan istilah pendidikan budi pekerti atau dalam istilah lainnya
disebut akhlaqul karimah. Mengapa pendidikan karakter begitu penting?

MENYAYANGI SESAMA: salah satu aplikasi pendidikan karakter.Bapak Muktiono Waspodo dalam kolom Resonansi  yang
ditayang di situs pendidikan nonformal mengemukakan tentang pandangan
pendidikan karakter. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga,
betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah
sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui
perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan
keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan
berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa
mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu
di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak
menjadi persoalan bagi mereka.

Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan
idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah
Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda”
menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah
untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa
sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis
merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan
sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka
Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.

Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari
pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal
dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu
menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh
karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter
menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini.
Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yang kondusif dari
pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.

”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah
kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat.
Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani
kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh
karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi
ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan.
pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas
implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan
simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun
keberadaban bangsa Indonesia. Pesan akhir tulisan ini, berikan layanan
yang terbaik kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga terwujud
masyarakat yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia

Rabu, 05 Mei 2010

Panduan BOS 2010

Secara umum program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam
rangka wajib belajar sembilan tahun yang bermutu.


BOS 2010 hampir sama dengan BOS tahun sebelumnya, tetapi ada beberapa
tambahan yang spesifik. Selengkapnya silakan unduh dari situs
Mandikdasmen atau klik di sini.


Menurut UU No 20 tentang Sisdiknas: Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada
jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Wajib Belajar 9 Tahun
telah tuntas dengan APK untuk SMP/sederajat sebesar 96,18%PP No 48
tentang Pendanaan Pendidikan secara jelas menjelaskan jenis pendanaan
pendidikan dan tanggung-jawab masing-masing tingkatan program BOS
bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara
khusus tujuan BOS:

1.Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari
beban biaya operasi sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah
swasta

2. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap
biaya operasi sekolah, kecuali pada sekolah bertaraf internasional (SBI)
dan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta







Besarnya dana BOS SD/SDLB di kota : Rp 400.000,-/siswa/tahun.

SD/SDLB di kab : Rp 397.000,-/siswa/tahun.

SMP/SMPLB/SMPT di kota: Rp 575.000,-/siswa/tahun

SMP/SMPLB/SMPT di kab : Rp 570.000,-/siswa/tahun

Biaya satuan ini sudah termasuk untuk BOS Buku



A. Untuk membeli buku teks pelajaran (BOS Buku)Sebagian dana BOS
harus untuk membeli buku yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah
sebanyak jumlah siswa. Harga buku harus mengikuti harga eceran tertinggi
(HET) yang ditetapkan oleh Depdiknas.



Pembelian dapat dilakukan bertahap, akan tetapi harus terpenuhi seluruhnya sebelum tahun ajaran baru.



Buku yang dibeli menggunakan dana BOS untuk SD adalah:





1.  Pendidikan Agama





2. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).



B. Untuk operasional sekolah (BOS Tunai)


  1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru:
    biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan
    pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan
    kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang
    lembur dalam rangka penerimaan siswa baru)

  2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan (kecuali yg mendapat DAK)

  3. Pembelian buku teks pelajaran lainnya selain yg wajib dibeli

  4. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,
    olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah
    remaja dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan diluar
    jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka
    mengikuti lomba)

  5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan
    hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi, honor koreksi ujian dan
    honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa)

  6. Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil,
    spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris,
    langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan
    untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

  7. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk
    untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus
    di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut
    memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka
    diperkenankan untuk membeli Genzet.

  8. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor,
    perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi
    sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

  9. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan
    honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang
    membantu administrasi BOS.

  10. Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.

  11. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang
    menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai
    lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana
    yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, prahu
    penyeberangan, dll)

  12. Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor (ATK), penggandaan,
    surat menyurat, insentif bagi satu orang penyusun laporan BOS dan biaya
    transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.

  13. Pembelian personal komputer untuk kegiatan belajar siswa: maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP dalam satu tahun anggaran.

  14. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya
    dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat
    digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik
    dan mebeler sekolah.


Yang baru di sini dibanding dengan BOS 2009 salah satunya adalah penambahan unsur manajemen pengelola di tingkat sekolah

Rabu, 04 November 2009

Soal Olimpiade SD

Banyak kompetisi matematika yang diadakan berbagai lembaa di Indonesia seperti OSN (Olimpiade Sain Nasional), IMSO (International Mathematic and Science Olympiad), PASIAD, dll. Berikut ini adalah  soal-soal olimpiade matematika dari Jogjabelajar.org, silakan didownload


Soal olimpade OSN 2003

Soal olimpade OSN 2004

Soal olimpade OSN 2005

Soal olimpade OSN 2006

Soal olimpade OSN 2007

Soal olimpade JSM 2006

Soal olimpade JSM 2007

Soal olimpade JSM 2008

Jumat, 10 Juli 2009

Penelitian Tindakan Kelas


Pengunjung yang terhormat, ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat
guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan?  Pertanyaan
tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang
mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena
hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas.     >>>>>




Beberapa pakar penelitian
memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah.

1.  PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan
pembelajaran kelas.


2.  Dengan PTK guru dapat melakukan  penelitian tentang masalah-masalah
     aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya.


3.  Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya.


4. PTK dapat  menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek.


5.  PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang

terkait.


Selengkapnya download disini.







Naskah ini dikutip dari tulisan Bu Sukajati, P4TK Matematika Yogyakarta.

Kamis, 09 Agustus 2007

Fullday School Antarkan Kepala TK Unggulan AL-YA’LU Teladan 1 Nasional

Endang Supadminingsih, SP., MP., Kepala TK Unggulan AL-YA’LU terpilih sebagai Kepala TK Berprestasi I tingkat Nasional.  Prestasi Endang ini juga telah diraih melalui kompetisi berjenjang mulai tingkat gugus, kecamatan, kota hingga provinsi. Berkat prestasinya itu Endang juga mendapat Satya Lencana Pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
…..Wanita kelahiran Jawa Timur itu meraih gelar Sarjana serta Master dari Universitas Brawijaya Malang. Endang merampungkan S2 dengan predikat sebagai Lulusan Terbaik.
…..Ia mengaku sangat mencintai dunia anak sejak masa kuliah, dan karenanya pula ia tampak sungguh-sungguh menjalani profesi yang kini diembannya yaitu sebagai Kepala TK Unggulan Al-Ya’lu Malang.
…..TK Unggulan Al-Ya’lu di Jl.Teluk Mandar 55 Arjosari Kecamatan Blimbing Malang itu, kata banyak orang bukan sembarang sekolah. Untuk sekelas TK, sekolah ini tampak begitu luas, lengkap dengan tanaman dan taman yang tertata rapi, bersih dan asri. APE atau Alat Permainan Edukatif yang dipunyai tak perlu diragukan lagi. Mulai dari area separtu roda, kereta luncur, lapangan basket anak, hingga kolam renang semuanya ada.
…..Tanggung jawab Endang tidaklah ringan, selain harus menjaga lingkungan sekolah, sebagai manager sekolah ia juga harus